Pilih Pemimpin Bener Pener dan Kober.

oleh
oleh

Jakarta –

Tigabelasdetik.com.–
Di sebuah ruang penerimaan tamu yang cukup luas di sebuah persinggahan Banthe Panavaro di kawasan Pondok Labu Jakarta Selatan. Dalam suasana yang sejuk karena banyaknya pohon-pohon rindang sore itu juga langit mendung dan turun hujan cukup deras.

Perjumpaan dengan tokoh agama dengan beberapa cerdik pandai salah satunya ada salah satu professor membuat percakapan sore itu bernas, banyak topic pembicaraan salah satunya bagaimana kepemimpinan nasional 2024 nanti.

Topik kepemimpinan memang menjadi menarik jelang tahun-tahun politik ini, Karena seorang Pemimpin adalah seorang pengendali atau pengatur suatu organisasi atau lembaga ataupun institusi dengan demikian pemimpin bisa membuat abang ijone atau merah hijaunya lembaga atau institusi yang dipimpinnya.

Karena itu menjadi pemimpin memang harus memiliki beberapa hal yang perlu diperlengkapi seperti kecakapan, moralitas dan juga kewibawaan, Dalam kepimpimpinan Jawa menurut bukunya Suwardi dalam buku Falsafah Kepemimpinan Jawa ada lima ciri kepemimpinan antaranya

Monocentrum merupakan kepemimpinan yang berpusat pada figur tunggal. Hal ini dipengaruhi dari era kepemimpinan raja, yang sifatnya tunggal dan berpusat pada satu orang.

Metafisis sering dikaitkan dengan hal-hal berbau metafisik seperti wahyu, pulung, drajat, keturunan dan sebagainya. Kemampuan memimpin lebih sering digambarkan sebagai sebuah keajaiban, dibandingkan kemampuan itu sendiri

Etis artinya kepemimpinan Jawa berdasarkan pada baik dan buruk. Adanya harapan akan lahirnya sebuah tokoh ideal dalam setiap era dan kepemimpinan. Tergambar dalam kisah-kisah yang terdahulu, yang biasanya disimbolkan oleh seorang tokoh.

Pragmatis konsep-konsep yang di terapkan dalam kepemimpinan Jawa sangat pragmatis. Maksudnya, dalam konsep-konsep yang ada tidak dijelaskan tentang proses dan usaha yang harus lakukan. Dalam sejarah dijelaskan tentang beberapa tokoh yang dijadikan idola dengan beberapa fakta sejarah sederhana.

Kemudian Sinkretis kepemimpinan Jawa mengambil konsep-konsep yang diambil dari berbagai agama yang berpengaruh pada pola pikir di Jawa, khususnya Islam dan Hindu. Hal ini tergambar dalam idiom-idiom yang digunakan sebagai sebutan untuk pemimpin, khususnya raja. Beberapa istilah yang mendapat pengrauh Hindu seperti Gung Bintara (besar seperti dewa), panatagama (penata agama) dan sebagainya.

Kepemimpinan Jawa seperti itulah yang di maksud Suwardi, sekalipun dalam perkembangannya juga mengikuti adanya modernitas dan perubahan, namun demikian kepemimpinan Jawa itu masih sangat kental beragam ritual, yang kemudian dikaitkan dengan hal mistis berupa kekuatan pada diri sang pemimpin. Semua itu sangat dimungkinkan karena banyaknya perjumpaan spiritual di Jawa

Kembali pada perbincangan dengan Banthe dan beberapa tokoh sore itu ketika masuk pada pilihan siapa pemimpin yang harus dipilih, ada konsep sederhana yaitu seorang pemimpin itu harus memiliki sikap yang Bener, Pener dan Kober

BENER (jawa) mempunyai arti bahasa Indonesia BENAR, dan mengandung makna : sesuai aturan, amanah, bersih, jujur, panutan, mempunyai integritas dan makna sepadan lainnya. Bersikap benar suatu kemutlakan bagi pimpinan benar dalam berpikir dan benar dalam bertindak. Ucapan dan perbuatan harus sesuai dengan norma hukum, norma etika, norma moral dan norma-norma lainnya.

PINTER mempunyai arti PINTAR yang padanannya adalah cerdas, punya visi dan misi, mempunyai wawasan luas dan mempunyai kemampuan membaca peluang demi tercapainya tujuan bersama. Sosok pemimpin yang pintar sangat dibutuhkan demi keberlangsungan dan kemajuan organisasi ataupun lembaga

Terakhir, KOBER yang arti bahasa indonesianya SEMPAT, mengandung makna; punya waktu
untuk yang dipimpin, aspiratif, demokratis, inisiatif, mau berbagi, turlap, Blusukan, Problem Solver dan lain sebagainya. Pemimpin yang kober sangat dibutuhkan oleh lembaga, atau institusi, karena dapat mengurai/mengatasi permasalahan di lapangan yang tidak terprediksi oleh rencana awal atau saat diprogramkan.

Dari persyaratan tersebut setidaknya seorang pemimpin bisa diandalkan. Nah, dari percakapan sore itu sosok presiden Jokowi sudah hampir memenuhi kriteria pemimpin yang Bener, Pener dan Kober, tinggal saat ini siapa dari nama-nama yang mengemuka sebagai pengganti Jokowi tahun 2024 nanti, kalau belum ada, patut dipikirkan kembali pemimpin yang sudah nyata kinerja dan track recordnya.

Oleh Yusuf Mujiono Pemerhati Media


jasa pembuatan website

Tentang Penulis: Andika

Gambar Gravatar
Andika adalah seorang penulis berita profesional di Tiga Belas Detik News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.